Selasa, 22 Desember 2009

The Miracle of “syukur”

Satu hal lagi yang sangat luar biasa terjadi. Dan memang benar bahwa syukur itu memang luar biasa. Alhamdullilah aku telah mengenal banyak tentang arti syukur. Namun itu semua masih belum cukup bagiku. Aku harus tetap terus menuntut ilmu sebanyak-banyaknya. Keajaiban ini terjadi bukan pada diriku, tapi dengan menulis ini setidaknya aku semakin percaya akan keluarbiasaan sang maha luar biasa yaitu Allah Azza Wajalla.

Beberapa hari yang lalu, aku menerima telpon dari seorang siswaku dengan inisial K. Ia betul-betul sangat berterima kasih kepadaku. Akupun juga semakin penasaran dan langsung bertanya apa yang terjadi. Kemudian ia menceritakan bahwa semenjak dirinya curhat padaku tentang masalahnya, perubahan demi perubahan mulai terjadi sedikit demi sedikit.

Sebenarnya, ini semua bermula ketika aku mengajar di IES waktu itu, dan aku ingat bahwa aku pernah ditanyai oleh siswa kenapa aku selalu terlihat bahagia. Kemudian aku menjelaskan bahwa masalah itu memang ada dalam kehidupan, masalah adalah bagian dari kehidupan. Namun seberat apapun masalahnya, tetap ingat yang maha kuasa dan katakan “Wahai masalah yang besar! Aku masih punya tuhan yang maha besar”. Dan waktu itu pula, aku mengatakan denga nada bercanda “kalau punya masalah hubungi aku, kalau ngak bisa aku bantu, aku banting saja nanti”.

Setelah berselang beberapa hari, ia menghubungiku untuk bertemu face to face. Aku menyetujuinya dan kita ketemu di sala satu café di Banda Aceh. Di sana, ia menceritakan tentang permasalahan keluarganya sampai-sampai ia meneteskan air matanya di depanku. Waktu itu aku betul-betul tidak tahu harus berbuat apa. Aku mengatakan padanya agar jangan ditahan, kalau mau menciritakannya, cerita saja seluruhnya, apapun itu sampai benar-benar terasa puas. Waktu itu aku hanya jadi pendengar budiman saja.

Ketika semua uneg-unegnya dikeluarkan semuanya sampai ia puas, aku menjelaskan sedikit ilmu atau pengalaman yang aku dapatkan padanya. Salah satunya yang kujelaskan tenta bersyukur terhadap apa yang terjadi. Dan aku juga sharing apa yang biasanya kulakukan agar semuanya itu menjadi lebih baik. Aku masih ingat bahwa aku pernah memberikan beberapa saran penting, diantaranya:(1) setiap selesai shalat berdoalah apa yang diinginkan, (2) kemudian rasakan dan bayangkan bahwa permitaan tersebut telah diterima dan terjadi dalam kehidupan sekarang, (3) terus, bersyukurlah, ucapkan alhamdulillah ya Allah dan lansung sujud syukur sambil merasakan bahwa permintaan itu sudah terkabul saat ini. Selain itu, aku juga menyarankan agar selalu mengucapkan kata-kata positif mulai dari pagi hari dan lakukan afirmasi setiap pagi sebelum beraktivitas atau sesudah shalat dhuha. Itu semua adalah saran yang memang aku lakukan setiap hari. Semuanya itu aku dapatkan dari Erbe Sentanu dalam bukunya “Quantum Ikhlas” dan “Zona Ikhlas”. Dan juga dari salah satu training dahsyat yang aku ikuti.

Semenjak itu, ia melakukannya terus setiap hari dan setiap hari. Sampai akhirnya ia mendapatkan sesuatu yang luar biasa dalam hidupnya. Alhamdullah permasalah keluarganya tersebut sudah selesai. Aku mengatakan kepadanya jangan berterima kasih padaku, Allah-lah yang menjadikan semuanya itu terjadi tetap terus bersyukur dan terus bersyukur padaNya. Apapun yang terjadi, itulah yang terbaik. Percayalah bahwa Allah tidak akan menguji ummatnya diluar kemampuan.

Selasa, 08 Desember 2009

Dahsyatnya Syukur & Ikhlas

Tulisan ini kutulis tanpa ada tujuan apapun. Aku menulis semuanya itu hanya untuk diriku. Apapun yang ada diblog ini. Aku mencoba mengkaji apapun yang kulakukan dalam hidupku, terutama sesuatu yang berhubungan dengan spritual.

Alhamdulliah... Aku teringat kembali tentang beberapa web yang pernah ku baca tentang syukur dan ikhlas. Memang sangat luar biasa sekali bila diterapkan.

Sebenarnya, kata syukur dan ikhlas sudah sangat sering ku dengar. Semenjak kecilpun, aku sudah biasa mendengarnya. Namun, aku mulai paham ketika membaca satu buku bestseller karangan Erbe Sentanu denga judul "Quantum Ikhlas". Rupanya seperti itulah sifat ilmu. Memang benar seperti apa yang dikatakan seorang ustad di saat aku travelling ke Pulau Nasi. "Ilmu terkadang tidak langsung kita dapat. Diawal-awalnya kita hanya tahu, namun tidak paham. Baru kita paham bukan ketika kita tahu, bisa saja satu minggu, bulan dan bahkan satu tahun kedepan baru kita paham. Itulah ilmu". Aku betul-betul teringat kata itu.

Ada beberapa kebiasaan yang kulakukan di waktu dan sudah lama kumeninggalkannya. Hari ini, aku mencoba untuk selalu melakukannya. Karena banyak sekali hal-hal yang sangat luar biasa terjadi dengan bersyukur. Dianatara hal-hal yang kulakukan dan harus terus kulakukan adalah:

  1. setiap selesai shalat Isya atau witir sebelum tidur, aku biasanya menulis Gratitude Journal alias Jurnal Syukur. For Example: (1) I am grateful having dinner with my family, (2) I am grateful My gf wake me up in the morning. (3) I am grateful My financial is increase again. (4) I am grateful my family supports me. etc. Itu semua kutulis dengan tangan dan penuh perasaan bersyukur kepada Allah SWT.
  2. Setelah menulis itu semua, aku juga menulis beberapa hal yang harus kulakukan esok harinya.
  3. Dan kemudian Aku memohon kepada Allah SWT agar semuanya berjalan dengan lancar dan tetap dalam naunganNya.
  4. Pada pagi harinya, setelah shalat subuh, biasanya aku menulis beberapa affirmasi dan kutulis samapi satu halaman buku dengan penuh perasaan.
  5. Setelah itu, aku menvisualisasikan hal-hal yang kuinginkan sudah terjadi dan langsung aku bersujud syukur.
  6. Sebelum pergi beraktivitas, aku melakukan shalat dhuha 4 rakaat.

Itu smua hal yang sering kulakukan dan sudah lama kutinggalkan. Saat kupikir kembali hal-hal Miracle yang kudapatkan, memang sangat luar biasa sekali. Dan aku ingin kembali melakukannya dengan lebih ikhlas lagi serta istiqamoh.

Ada beberapa hal juga yang saat ini kuubah, yaitu tepat pada poin 5. Dulu, biasanya melakukan meditasi ringan sebelum sujud syukur. Namun ketika kutemukan sesuatu yang lebih dahsyat dari pada meditasi, yaitu zikir dalam bentuk Tarekat, aku mulai membiasakan melakukan itu. Memang sangat luar biasa dan dahsyat.

Semoga diriku dan keluargaku serta orang-orang yang kukenal tetap terus berada dalam naunganMu Ya Allah. Tetap terus tunjukkan jalan yang terbaik bagiku. Amin.

Rabu, 02 Desember 2009

Wa Alllahu 'alam


Satu lagi keajaiban yang aku temui. Aku menamakan hari ini adalah hari yang sangat ajaib sekali. Semoga apa yang aku alami ini bisa juga berguna bagi Anda.

Ceritanya begini (kayak di acara Misteri aja ne.. J). Aku punya saudara laki-laki. Namanya Ikhsan. Semalam aku mengantarnya ke Terminal Bus untuk pergi ke Bireun. Kira-kira waktu itu jam 11.45. Waktu itu aku melihat bahwa ia tidak membawa barang atau tas, cuma pakaian di badan. Jadi aku juga sempat bertanya kenapa tidak bawa tas kesana?. Ia menjawab bahwa ia hanya ingin mengambil nomor pendaftaran PNS aja. Jadi tidak perlu bawa apapun, katanya. Sekedar informasi, waktu yang ditempuh dari Banda Aceh ke Bireun sekitar + 5 jam. Artinya, bila bus berangkat jam 12 malam, maka bisa diperediksikan pada subuh hari sudah tiba di Bireun.

Setelah Dek Ikhsan membayar tiket Bus, dan naik bus, aku langsung pulang. Waktu itu, aku sempat berpesan bahwa kalau sudah tiba di Bireun, tolong di telpon atau kirim SMS ke sini, aku bilang. Ketika tiba waktu pagi, aku menerima SMS dari Dek Ihksan bahwa ia sudah tiba di Bireun. Alhamdullaih.

Sementara itu, pada pukul 10.15, lebih kurang, aku keluar rumah untuk pergi ke IES, untuk ngisi training bagi instruktur baru. Setelah semua aktivitas yang aku jalani sampai jam 3 +, aku pulang ke rumah untuk istirahat siang sejenak. Di rumah udah ada sepupuku, Dek Reza. Kami tinggal sekamar. Ia juga baru pulang kuliah. Jam 4 sore, aku bangun untuk shalat Azhar. Aku juga membangunkan Dek Reza. Setelah shalat, dek Reza bertanya,”Bang, bang ikhsan kemana? Kok ngak pulang-pulang?”. Jadi aku jawab bahwa Dek Ikhsan udah ke Bireun. “Kapan ke Bireun?”, ia Tanya lagi. Aku bilang semalam abang antar ke terminal bus. Apa dek reza nggak ingat waktu abang masuk kamar untuk ambil jaket? Waktu itu khan dek reza terbangun dari tidur karena abang masuk. Setelah itu langsung pergi ke terminal sama dek Ikhsan. “Tapi, tadi pagi Bang Ikhsan ada di sini”, katanya. “Ia juga makan nasi goreng yang aku buatin tadi pagi, terus bahkan aku juga dek Reza suruh abang ikhsan masuk kamar mandi duluan untuk mandi”, katanya. Akupun bingung waktu itu. Kok bisa. Terus, kutanya, apa Dek Ihksan ada ngomong sama Dek Reza?. Ia bilang ngak ada ngomong hari ini. Ia pun heran biasanya kalau makan nasi goreng selalu bilang “Enak sekali nasinya ya”. Tapi hari ini ia tidak bilang itu. Dan tidak ngomong apa-apa. Keluar dari kamar langsung masuk kamar mandi waktu itu. Setelah Dek Ikhsan mandi, dek Reza baru masuk kamar mandi untuk mencuci frying pan (lupa bahasa indonesianya apa) untuk menggoreng nasi. Aku juga berdebat dengan Dek Reza bahkan aku juga bilang bahwa Dek Ikhsan udah kirim SMS bahwa ia sdh tiba di Bireun tadi pagi. SMS nya juga ada. Ketika mendengar keterang itu, aku langsung takjub Dalam hati aku mengatakan, “mungkin inilah salah satu kekuasaan Allah, salah kelebihan yang diberikan Allah pada orang yang senantiasa berzikir padaNya”.

Aku memang tidak mampu untuk menilai kepribadian Dek Ikhsan. Tapi yang aku tahu bahwa banyak sekali hal-hal ghaib yang ia tahu semenjak ia mengikuti pengajian dan tarekat. Dan itupun juga terjadi dari apa yang dia impikan di malam hari. Ia memang sangat kuat amalannya (yang aku tahu dan lihat dengan mata kepalaku sendiri). Bahkan banyak sekali keajaiban-keajaiban akan kebesaran Allah yang ia alami. Ia menceritakannya padaku. Pernah suatu hari ia melihat awan yang bertuliskan lafadh Allah. Serta banyak hal lainnya yang tidak bisa diceritakkan disini.

Sebenarnya, dulu, dek Ikhsan adalah anak yang sangat nakal dan paling membangkan dalam keluarga. Tapi akhirnya berubah total semenjak ia tahu banyak hal tetang agama melalui pengajian yang diikut atas kesadaran sendiri. Dan mungkin itu juga karena amalan yang tinggi. Semoga Allah ta’ala selalu merahmatinya. Amin.