Sabtu, 09 Mei 2009

Tarekat


Beberapa hari yang lalu, Saya merasa haus akan sebuah siraman Rohani. Walau tekadang di Rumah, saya sering juga ngobrol banyak dengan adikku sendiri tentang banyak hal, terutama spritual. karena kalo bole saya mengakuinya, ia memang banyak hal tahu tentang subject tersebut. Apa lagi tentang hal-hal halus. Karena itu semua, kedamaian yang ia dapat kan itu dimualai saat ia mengambil Tarekat sewaktu mengaji (sebelum masuk kuliah).

Sebenarnya, sudah lama saya ingin mengambil Tarekat. Namun, banyak hal dan tantangan yang saya hadapi. Pertama dimulai di saat-saat mencari informasi dimana saya bisa mengambil tarekat. Karena yang saya tahu tarekat itu penting. Dan sewaktu saya ngaji dulunya juga teungku mengatakan kalo kita mengambil tarekat bagus. setidaknya untuk kehidupan sendiri, samadiah untuk orang meninggal dan banyak lagi.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Alhadullilah saya menemukannya, yaitu tarekat naqsabandiyah dari teungku Abuya Jamaluddin Wali melalu muridya. Dan saya mengikutinya.

ALhadulliah, selama saya mengikutinya, banyak sekali keajaiban-keajaiban yang saya temui dalam kehidupan. Memang sebenarnya banyak sekali faedah zikir/tarekat tersebut, diataranya dimudahkan riski. Nah, ini yang betul-betul saya alami. Ada aja sumber riski dariNya. Alhamdulillah. Selain itu, diri saya merasa tenang dan damai. Sebernarnya, inilah yang saya cari-cari seumur hidup ini.

Doa'kan agar diri saya ini tetap selalu bersamaNya, yang Maha Kaya dan Maha Pemberi. Maha mengayakan. Hidup dan Matiku tetap bersamaMu ya Allah. Amin. Terjadi. Amin.